Kamis, 28 Maret 2013

Konsep Elastisitas


Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.
Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah.

a. Harga
Elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanay perubahan tingkat barang. Dengan kata lain elastisitas harga adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga.

b. Silang

Elastisitas permintaan silang (cross price elasticities of demand) adalah mengukur respons persentase perubahan jumlah barang yang diminta karena persentase perubahan harga barang lain. Rumus perhitungan elastisitas permintaan silang adalah sebagai berikut:


Besarnya nilai elastisitas akan menunjukkan bentuk hubungan antar barang X dengan barang Y. Sifat hubungan antar barang itu dapat berupa hubungan saling (complementer) atau berupa hubungan barang yang menggantikan (substitute) atau tidak ada hubungan sama sekali (netral). Hubungan antar barang yang bersifat komplementer bisa terjadi antara dua jenis barang yang berfungsi saling melengkapi seperti antara kopi dengan gula pasir. Sedangkan hubungan antara dua jenis barang yang bersifat substitusi terjadi antara dua barang yang saling menggantikan misalnya air mineral dengan teh botol. Sementara itu hubungan antara dua barang yang bersifat netral terjadi misalnya air dengan komputer. Kedua barang itu secara logika tidak memiliki hubungan langsung.

Rumus atas sifat- sifat itu sebagai berikut:
Jika Exy > 0 untuk barang substitusi, misalnya jika harga beras naik, maka beras yang diminta akan turun sehingga gandum yang diminta akan naik.
Jika Exy < 0 untuk barang komplementer, misalnya jika harga gula naik sehingga menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang akan diminta juga turun.
Jika Exy = 0 untuk dua barang yang netral atau tidak memiliki hubungan sama sekali.

Contoh:
Variasi harga dan jumlah barang yang diminta berupa gula pasir, gula jawa dan gula batu untuk semester I dan II periode tahun tertentu berdasarkan laporan penjual eceran sebagai berikut:



Hitunglah tingkat elastisitas silang antara gula pasir dan gula jawa !


Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Epj = 1,75 > 0 berarti antara gula pasir dan gula jawa merupakan barang substitusi, yaitu bila harga beli per kg gula pasir mengalami kenaikan, maka jumlah gula pasir yang diminta akan turun dan peristiwa ini diikuti peningkatan jumlah gula jawa yang diminta pasar. Sebaliknya jika harga beli per kg gula pasir turun, jumlah gula pasir yang diminta akan meningkat, sementara jumlah gula jawa yang diminta mengalami penurunan.


sumber:
http://wilva.blogspot.com/2011/03/konsep-elastisitas.html
http://pengertianpengertian.blogspot.com/2012/05/pengertian-elastisitas-harga.html
http://latansablog.wordpress.com/2012/05/06/elastisitas-silang/

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran

Pengertian Permintaan dan Penawaran
Teori penawaran dan permintaan (supply and demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi imereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagabi model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.

A. Permintaan

Pengertian, Hukum, Kurva dan Teori Permintaan

a. Permintaan (Demand)
Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.

Beberapa Penentuan Permintaan
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang ditentukan oleh faktor-faktor,diantaranya :

1. Harga barang itu sendiri (Px)
2. Harga barang lain ( Py)
3. Pendapatan konsumen (Inc)
4. Cita rasa (T)
5. Iklim (S)
6. Jumlah penduduk (Pop)
7. Ramalan masa yang akan datang (F)

Persamaan:
(Qd = F.(Px, Py, Ine,T,S, Pop,F)

Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai beriut :

Qd = a – bPd    atau  Pd = -1/b ( -a + Qd)

dimana :

a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai negatif
b = ∆Qd / ∆Pd
Pd = adalah harga barang per unit yang diminta
Qd = adalah banyaknya unit barang yang diminta
Syarat, P ≥ 0, Q ≥ 0, serta dPd / dQ & lt; 0

b. Hukum Permintaan (the low of demand)
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan : “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga b arang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.

c. Daftar Permintaan
Daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta masyarakat. Ia menggambarkan besarnya permintaan yang ada pada berbagai tingkat harga.

Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai : “Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan anta ra harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.” Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.

d. Teori Permintaan
Dapat dinyatakan : “Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harg anya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”

Gerakan sepanjang “dan perubahan kurva permintaan

a. Gerakan sepanjang “dan perubahan kurva permintaan
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.

Pergeseran kurva permintaan
Kurva permintaan akan bergerak kekanan atau kekiri apabila terdapat perubahan – perubahan terhadap permintaan yang diti mbulkan oleh faktor- faktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.


B. Penawaran

Pengertian, Hukum, Kurva dan Teori Penawaran
a. Penawaran (Supply)
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu.

b. Penentuan – penentuan Penawaran
Keinginan para penjual dalam menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor. Yang tepenting adalah :



c. Hukum Penawaran
Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa : “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”

d. Daftar Penawaran
Daftar penawaran yang gambaran yang menunjukan jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga.

e. Kurva Penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai : “Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan dianta ra harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.

f. Teori Penawaran
Yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan barang yang akan dijual.

Gerakan sepanjang dan pergeseran kurva penawaran
Perubahan dalam jumlah yang ditawarkan dapat berlaku sebagai akibat dari pergeseran kurva penawaran.

Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut:

Qs = a + bPs

dimana :

a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai positif
b = ∆Qs/ ∆Ps
Ps = adalah harga barang per unit yang ditawarkan
Qs = adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan
Ps ≥ 0, Qs ≥ 0, serta dPs / dQs & gt; 0


C. Keseimbangan Harga

Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price. Interaksi permintaan dan penawaran terjadi di pasar, maka harga keseimbangan disebut juga harga pasar.

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Dengan kata lain Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.

Secara grafis harga keseimbangan ini terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Keseimbangan harga merupakan titik temu antara permintaan dan penawaran yang merupakan proses alami mekanisme pasar. Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik dengan harga yang murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar antara permintaan dan penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut keseimbangan harga.

Keseimbangan harga di pasar tercapai apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi keseimbangan harga merupakan kesepakatan-kesepakatan antara produsen dan konsumen dipasar.


Contoh Soal :
1. Permintaan
Pada saat harga Apel Rp. 8.000 /Kg, permintaan akan jeruk tersebut sebanyak  1500Kg. Tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 10.000 /Kg, permintaan akan jeruk menurun menjadi  800Kg. Buatlah fungsi permntaannya?
Jawab :
P1 = Rp.   8.000      Q1 = 1500 Kg
P2 = Rp. 10.000      Q2 =   800 Kg

untuk  menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis melalui dua titik, yakni :

   y – y1     =      x – x1  
 y2 – y1           x2 – x1

dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat :

  P – P1     =     Q – Q1  
P2 – P1           Q2 – Q1

mari kita masukan data diatas kedalam rumus :

     P        8.000     =        Q  –  1500   
10.000  –  8.000             800  –  1500

     P   –   8.000     =        Q  –  1500
          2.000                        -700

P – 8.000 (-700)    =  2.000 (Q – 1500)

-700P + 5.600.000 = 2.000Q – 3.000.000

2.000Q = 5.600.000 + 3.000.000 – 700P

Q = 1/2.000 (8.600.000 – 700P)

Q = 4300 – 0,35P

Jadi Dari kasus diatas diperoleh fungsi permintan Qd = 4300 – 0,35P


2. Penawaran
Pada saat harga semangka Rp. 8.000 perbuah toko A hanya mampu menjual semangka sebanyak 80 buah, dan pada saat harga semangka Rp. 12.000 perbuah toko A mampu menjual semangka lebih banyak menjadi 120 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi penawarannya ?

Jawab :
P1 =   8.000     Q1 =   80 buah
P2 = 12.000     Q2 = 120 buah

Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan linear a:

  P  –  P1      =      Q  –  Q1   
P2  –  P1             Q2  –  Q1

     P     –  8.000      =      Q   –  80   
12.000  –  8.000            120  –  80

  P  –  8.000      =      Q  –  80  
      4.000                      400

(P – 8.000)(400) = (Q – 80)(4.000)

400P – 3.200.000  = 4.000Q – 320.000

4.000Q = -3.200.000 + 320.000 + 400P

4.000Q = -2.880.000 + 400P

Q = 1/4.000 (-2.880.000 + 400P )

Q = -720 + 0.1P

Jadi dari kasus diatas diperoleh Fungsi penawaran : Qs = -720 + 0,1Pd


3. Keseimbangan Harga
Tentukan jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar untuk fungsi permintaan Qd = 20 – 0,8Pd dan fungsi penawaran Qs = -60 + 0,8Ps.
Jawab :

Keseimbangan terjadi apabila Qd = Qs, Jadi

20 – 0,8Pd   = -60 + 0,2Ps

0,2P + 0,8P =  20 + 60

P = 60

Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut:

Q = 20 – 0,6(60)

Q = 40 – 36

Q = 4

Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P) = 60 dan jumlah barang (Q) = 4



Ruang Lingkup Ekonomi


1.1 Definisi dan Metologi Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.Teori Ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisible hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.

Metodologi Ekonomi

Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.



Masalah ekonomi modern dan masalah ekonomi klasik

1. Permasalahan Ekonomi Modern
a. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce)
Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat  dapat diproduksi.

b. Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)
Metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan ? Di sini, diperlukan penggunaan metode produksi atau teknologi yang paling efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu barang dan jasa dengan pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah.

c. Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom)
Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah masalah tentang keadilan dan pemerataan distribusi.


2. Masalah Ekonomi Klasik
Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith.
a. Masalah pokok ekonomi
    - konsumsi
    - produksi
    - distribusi
    - pertumbuhan


1.2 Masalah Pokok Ekonomi dan Pengaruh Mekanisme Harga





Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia dihadapkan pada berbagai masalah. Hal ini dimungkinkan karena jumlah dan macam kebutuhan manusia tidak terbatas. Masalah pokok ekonomi yang dihadapi manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu masalah bagi produsen dan konsumen.

Masalah ekonomi bagi produsen

Berikut masalah ekonomi yang harus dihadapi oleh produsen :
a. Barang apa yang harus diproduksi (what)
b. Bagaimana barang tersebut diproduksi (why
c. Untuk siapa barang tersebut diproduksi (what for)

Masalah ekonomi yang dihadapi konsumen

Masalah pokok yang dihadapi konsumen adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak terbatas. Agar konsumen dapat memenuhi berbagai kebutuhannya maka konsumen akan menyusun skala prioritas. Adapun hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas adalah tingkat pendapatan atau penghasilan, kedudukan seseorang, dan faktor lingkungan.

Pengaruh mekanisme harga
Krisis finansial global yang terjadi sejak akhir tahun 2007 telah menyebabkan perlambatan ekonomi global secara bertahap. Diperkirakan daya beli masyarakat menurun. Banyak pihak mengatakan bahwa krisis hanya terjadi pada negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu diingat bahwa sebagian besar negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing market) menguasai 60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara maju. Karena itu, jika terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampak terhadap permintaan barang-barang dari negara-negara yang sedang tumbuh (emerging countries). Tentu hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha, khususnya industri.
Harapan untuk segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir tahun 2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan yang terus menurun, menyesuaikan suku bunga SBI, inflasi yang semakin terkendali serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi tersebut setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa Indonesia sudah mulai memasuki tahap recovery atau kebangkitan.
Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi dan sekaligus menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku bunga bank, inflasi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat dijadikan sebagai barometer.



1.3 Sistem Perekonomian
Sistem ekonomi adalah cara suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dengan menggunakan perangkat tertentu, seperti peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan. Pendapat lain juga menegaskan bahwa sistem ekonomi adalah cara suatu bangsa atau negara dalam menjalankan perekonomiannya.
Secara umum sistem ekonomi di bagi menjadi 4 yaitu :
1. Sistem Ekonomi Tradisional
2. Sistem Ekonomi Komando
3. Sistem Ekonomi Liberal
4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem Ekonomi Tradisional merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya. Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan. Misalnya Etiopia.

Belum ada pembagian kerja yang jelas, kehidupan masyarakat sangat bersifat kekeluargaan, pertukaran dilakukan dengan cara barter (belum mengenal uang), adat (kebiasaan turun-menurun) sangat berperan dalam mengatur kehidupan sehari-hari teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, belum ada pemisahan yang tegas antara rumah tangga konsumsi dengan rumah tangga produksi sehingga tidak akan ditemukan adanya pabrik-pabrik.

1. Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat.
2. Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
3. Tidak individualistis.
4. Sistem ekonomi tradisional tetap menjaga budaya tradisional suatu negara.
5. Dengan sifat kekeluargaannya, masyarakat hidup dalam kebersamaan.

KELEMAHAN SISTEM PEREKONOMIAN TRADISIONAL
1. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah.
2. Mutu barang hasil produksi masih rendah.
3. Hasil produksi terbatas sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan atau laba.
4. Pola pikir masyarakat tidak berkembang karena diakibatkan oleh pengaruh tradisi.

SISTEM EKONOMI KOMANDO
Sistem ekonomi komando (terpusat atau terpimpin) adalah sistem ekonomi yang segala sesuatunya diatur oleh pemerintah pusat yang berwenang penuh menentukan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi. Sistem ekonomi komando dijalankan berdasarkan ajaran Karl Mark (1818- 1883) yang tercantum dalam bukunya Dad Kapital dan Manifesto Komunis. Menurut Karl Mark, dengan sistem ekonomi yang direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah pusat maka fungsi-fungsi produksi akan lebih efisien dibandingkan dengan sistem ekonomi bebas.
• Segala kegiatan ekonomi diatur pemerintah.
• Hak milik perorangan tidak diakui, kecuali yang sudah dibagikan.
• Semua sumber dan alat produksi adalah milik negara.
• Tidak ada kebebasan berusaha bagi individu, karena pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
• Harga-harga ditentukan oleh pemerintah.
Pemerintah bertanggung jawab penuh atas segala kegiatan ekonomi.
Pengendalian dan pengawasan kegiatan ekonomi lebih mudah dilaksanakan.
Dapat mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
Potensi, kreativitas, dan inisiatif masyarakat tidak bisa berkembang.
Milik perorangan tidak diakui.
Tidak ada kebebasan berusaha.
Keberhasilan sistem ini tergantung pada baik buruknya kualitas pemerintah.

Sistem ekonomi liberal adalah pengaturan kegiatan ekonomi yang sepenuhnya diserahkan pada masyarakat untuk menentukan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi. Sistem ekonomi liberal sesuai dengan pendapat Adam Smith yang sangat menghendaki adanya kebebasan pasar dan tidak menginginkan adanya campur tangan pemerintah.

CIRI- CIRI SISTEM EKONOMI LIBERAL
1. Seluruh kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada masayarakat.
2. Masyarakat bebas berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam melakukan kegiatan ekonomi.
3. Hak milik perorangan diakui.
4. Kegiatan ekonomi ditujukan untuk mencari laba sebesar-besarnya (profit oriented).
5. Keikut sertaan pemerintah dalam kegiatan ekonmi sangat dibatasi.
6. Adanya persaingan antar pengusaha dalam mengejar keuntungan.
7. Harga-harga yang terjadi ditentukan oleh kekuatan pasar.

Adanya kebebasan berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam melakukan kegiatan ekonomi. Persaingan antar pengusaha mendorong kemajuan teknologi. Hak milik perorangan diakui. Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.

1. Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
2. Bisa menimbulkan penindasan (eksploitasi) oleh manusia kepada manusia.
3. Adanya jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin karena tidak adanya pemerataan pendapatan.
4. Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.
5. Banyak timbul praktik monopoli yang merugikan masyarakat.

Sistem ekonomi campuran merupakan gabungan dari sistem ekonomi komando dengan sistem ekonomi liberal. Pada sistem ini masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi, tetapi pemerintah masih berperan untuk mengendalikan dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat. Tujuan sistem ini adalah agar tidak terjadi dampak negatif dari sitem ekonomi komando dansistem ekonomi liberal.

Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pihak pemerintah dan pihak swasta. Transaksi ekonomi terjadi di pasar dan ada campur tangan dari pemerintah. Ada persaingan serta masih ada kontrol dari pemerintah.

KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN SISTEM PEREKONOMIAN LIBERAL
Keuntungan :
1. Kebebasan berusaha.
2. Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas.
3. Lebih mementingkan umum dari pada pribadi.

Kelemahan :
1. Beban pemerintah lebih berat dari pada beban swasta.
2. Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan.

Dasar hukum perekonomian dan kesejahteraan sosial berdasarkan UUD1945 Pasal 33. Adalah sebagai berikut: (Ayat)1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. 3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, bewawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Sejarah perekonomian Indonesia di bagi menjadi tiga (3) orde,
a. Pemerintahan BJ Habibie (1998)
b. Pemerintahan Abdurrahman Wahid / Gusdur (1999)
c. Pemerintahan Megawati (2001)
d. Pemerintahan SBY 2004 sampai sekarang


sumber:
http://mane3x.wordpress.com/tag/definisi-dan-metologi-ekonomi/
http://tikasyarafina.blogspot.com/2012/03/masalah-pokok-ekonomi-dan-pengaruh.html
http://www.slideshare.net/Afidazara/sistem-perekonomian